10 Cara Memulai Bisnis Online dari Nol untuk Pemula
Cara memulai bisnis online bagi pemula memang jadi pilihan yang tepat, mengingat modal yang dikeluarkan relatif sedikit ketimbang membuka bisnis secara fisik, bahkan Kamu juga dapat memulai bisnis online tanpa modal loh!
Cara memulai bisnis online dari nol sendiri dapat dipelajari oleh semua orang, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga karyawan asalkan dibekali dengan panduan yang tepat.
Memulai bisnis online dari nol memang tidak mudah, karena membutuhkan usaha lebih giat serta konsisten dalam menjalankan rencana yang sudah dibuat.
Cara Memulai Bisnis Online untuk Pemula
Bagaimana cara memulai bisnis online untuk pemula? Kami telah merangkum secara khusus beberapa cara memulai bisnis online dari nol, yang bisa Kamu jadikan sebagai referensi.
A. Tentukan Masalah yang Dihadapi Pasar
Cara memulai bisnis online dari nol pertama adalah menentukan masalah yang dihadapi pasar. Karena dengan produk yang sesuai kebutuhan pasar, maka bisnis online Kamu masih punya potensi untuk memenangkan pasar.
Jika Kamu menyediakan produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, maka kemungkinan besar bisnis online kamu akan gagal!
Ketika konsumen membeli produk Kamu, hal pertama yang ada di pikiran konsumen adalah masalah mereka terselesaikan.
Jadi ketika Kamu ingin memulai bisnis online, apapun jenis bisnis ini, cara pertama yang harus Kamu pertimbangkan adalah apakah produk Kamu dibutuhkan pasar dan mampu menyelesaikan masalah calon konsumen.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menentukan masalah yang dihadapi konsumen, seperti:
Langkah 1: Identifikasi Masalah yang Dihadapi Konsumen
Langkah pertama yang bisa Kamu lakukan dalam belajar bisnis online dari nol adalah mencari dan mengidentifikasi masalah seperti apa yang dihadapi pasar. Hal ini merupakan cara membangun bisnis online yang paling basic.
Tak perlu khawatir kehabisan masalah, karena ada ratusan bahkan ribuan masalah yang dihadapi konsumen. Sehingga Kamu perlu melakukan observasi lapangan, agar Kamu dapat menemukan masalah yang benar-benar dihadapi banyak konsumen.
Langkah 2: Pilih Masalah yang Sesuai dengan Potensi Bisnis
Setelah menemukan ratusan bahkan ribuan masalah, Kamu bisa memilih masalah yang dapat kamu atasi. Karena tidak semua masalah konsumen punya potensi untuk dijadikan bisnis online.
Jadi Kamu hanya perlu mencoret masalah-masalah yang tidak memiliki potensi bisnis online, lalu pilih satu masalah yang punya potensi bisnis online dan Kamu punya solusinya.
B. Riset Pasar
Setelah memilih produk apa yang punya potensi bisnis online. Langkah selanjutnya, Kamu bisa mulai fokus riset di bidang tersebut. Kenapa harus riset pasar terlebih dahulu?
Karena dengan melakukan riset pasar bisa membantu Kamu dalam mengidentifikasi peluang pasar baru untuk produk yang sudah ada maupun produk baru. Tentunya Kamu membutuhkan data yang objektif untuk membangun pondasi bisnis online yang kuat.
Melalui riset pasar ini, Kamu bisa mendapatkan data-data yang Kamu butuhkan. Jadi Kamu bisa mengambil keputusan, yang didasari data-data objektif, bukan sekadar asumsi dan opini.
Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan riset data seperti dengan me-riset keyword, tren di media sosial, membuat survey, hingga bergabung di forum-forum.
1. Riset Keyword
Riset keyword merupakan salah satu cara termudah untuk menemukan ide bisnis online. Kamu bisa melihat masalah apa yang dicari oleh calon konsumen serta solusi apa yang dibutuhkan.
Misalkan ketika muncul keyword “Penyebab bisnis online sepi orderan”, maka Kamu harus sudah dapat membayangkan solusi apa yang diharapkan oleh konsumen.
Selain itu, Kamu juga perlu mengecek tren bisnis online di mesin pencari, kata kunci apa saja yang terkait, berapa besar volume pencariannya, hingga lokasi asal pencariannya. Kamu bisa menjalankan riset keyword ini menggunakan keyword tool.
Terdapat beberapa keyword tools yang bisa kamu gunakan seperti Google Trends, Semrush, Ubersuggest, dan Ahrefs.
2. Cek Tren Media Sosial
Selain tren di hasil mesin pencari, Kamu juga perlu mengecek tren di media sosial. Karena media sosial merupakan tempat dimana orang-orang dapat menumpahkan keluh kesahnya, termasuk review produk atau layanan.
Jadi kamu bisa mencari kata kunci yang berkaitan dengan masalah yang Kamu temukan di kolom pencarian media sosial. Kamu bisa mencari berbagai postingan orang-orang mengenai masalah tersebut.
3. Bergabung ke Forum
Sekarang ini sudah banyak konsumen yang memiliki forum atau group tersendiri untuk membahas produk yang mereka gunakan. Misalnya forum Maxmanroe adalah media komunikasi yang membahas topik tentang bisnis.
Dengan bergabung ke forum atau group tersendiri Kamu bisa mengeluarkan ide, pendapat dan pengetahuan, bahkan Kamu bisa mencari berbagai postingan mengenai masalah apa yang dihadapi oleh calon konsumen.
4. Buat Survei
Setelah mendapatkan berbagai keyword di mesin pencari, trend media sosial, dan forum online, kini saatnya Kamu melakukan survei. Karena informasi yang Kamu dapatkan dari berbagai media tersebut baru masalah awal dalam memulai bisnis online.
Melalui survei, Kamu bisa mendapatkan informasi yang lebih detail lagi mengenai perilaku konsumen. Kamu juga bisa menanyakan hal-hal yang tak terdapat di media sosial. Dengan melakukan survei, Kamu juga dapat meminta saran dan masukan dari calon konsumen.
C. Analisis Kompetitor
Cara memulai bisnis online untuk pemula berikutnya adalah mempelajari kelebihan kompetitor. Kamu perlu mengetahui cara mereka membangun bisnis online, bagaimana cara mereka mendekati calon konsumen, sampai kekurangan apa yang mereka miliki.
Dengan informasi tersebut, membuat produk Kamu dapat bersaing dengan kompetitor. Langkah selanjutnya kamu dapat menganalisis persaingan dengan kompetitor.
1. Kelompokkan Kompetitor
Kamu juga perlu mengelompokkan kompetitor berdasarkan tiga kategori utama, yaitu kompetitor utama, kompetitor sekunder, dan kompetitor tersier. Berikut ini adalah penjelasanya:
- Kompetitor utama: Mereka adalah bisnis yang memiliki target pasar atau produk yang sama dengan bisnis Kamu.
- Kompetitor sekunder: Mereka memiliki produk yang sama, tapi menargetkan pasar yang berbeda. Misalnya, Gucci dan Nike, meskipun menangani masalah pakaian yang sama, namun melayani segmen pelanggan yang berbeda.
- Kompetitor tersier: Mereka tidak secara langsung berkompetisi dengan target pasar Kamu, tapi mereka menghasilkan produk yang masih berhubungan langsung dengan produk Kamu.
Fungsi dari mengelompokkan kompetitor bisa membantu Kamu untuk fokus. Maka dari itu, fokus utama kamu adalah memenangkan persaingan dengan bisnis online di kategori kompetitor utama.
2. Kunjungi Website Kompetitor
Setelah mengelompokkan kompetitor, Kamu bisa kunjungi website kompetitor dan perhatikan setiap detailnya. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Kamu mengidentifikasi website kompetitor:
- Seperti apa foto produk mereka?
- Bagaimana cara mereka menampilkan produk dan detailnya?
- Apa isi deskripsi produknya? Sedetail apa informasi yang diberikan?
- Seperti apa bentuk CTA (Call to Action) di website mereka?
- Seberapa cepat loading website mereka?
- Apakah website mereka sudah menerapkan optimasi perangkat mobile?
- Apakah mereka punya blog? Jika iya, seperti apa konten blognya?
- Apakah mereka menyediakan layanan bantuan 24 jam?
- Bagaimana cara mereka menampilkan media sosial di website?
- Apakah mereka memiliki halaman khusus promosi? Jika iya, promosi seperti apa yang mereka tawarkan kepada calon konsumen?
- Seberapa sering kompetitor mengadakan promosi?
- Apa saja menu utama di website mereka?
- Apakah mereka menampilkan testimonial konsumen di website?
- Metode pembayaran apa saja yang mereka tawarkan kepada calon konsumen?
- Apakah metode pengiriman barang yang mereka sediakan?
Kamu dapat menambahkan daftar pertanyaan lain untuk menganalisa website kompetitor. Intinya, Kamu harus bisa membuat website yang jauh lebih baik dari kopetitor.
3. Kunjungi Media Sosial Kompetitor
Selain mengunjungi website kompetitor, Kamu juga perlu menganalisis media sosial milik kompetitor. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu kamu menganalisis media sosial kompetitor:
- Media sosial apa saja yang mereka gunakan?
- Apakah mereka aktif memposting di media sosial?
- Konsep apa yang mereka gunakan dalam postingan di media sosial?
- Apakah mereka responsif terhadap komentar konsumen di media sosial?
- Apakah mereka memanfaatkan influencer di media sosial? Jika iya, siapa influencer-nya?
4. Cari Review Kompetitor
Cara selanjutnya adalah mengecek review konsumen dari kompetitor. Karena menganalisis website dan media sosial kompetitor saja tidak cukup, sehingga Kamu juga perlu mengecek review konsumen mereka.
Dari review produk, Kamu bisa mendapatkan informasi penting mengenai kelebihan dan kekurangan kompetitor dari konsumen secara langsung.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Kamu menganalisis review konsumen kompetitor:
- Apa yang membuat konsumen puas dari produk kompetitor?
- Apa yang dikeluhkan konsumen dari produk kompetitor?
- Apakah harga produk dari kompetitor terlalu mahal atau sudah pas untuk pelanggan?
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan kompetitor untuk mengirimkan barang?
- Apakah konsumen sudah puas dengan customer service dari kompetitor?
- Apakah yang diharapkan konsumen dari produk kompetitor?
- Apakah produk dari kompetitor sudah cukup menyelesaikan masalah konsumen?
5. Identifikasi Market Positioning Kompetitor
Setelah, mengelompokan kompetitor, menganalisis website, media sosial, hingga mengecek review konsumen dari kompetitor, Kamu dapat menyimpulkan market positioning kompetitor Kamu. Market positioning merupakan citra atau image produk yang ada di persepsi Konsumen.
Misalnya, meskipun sama-sama menjual mobil, Mercedes Benz dan Toyota memiliki market positioning yang berbeda. Mercedes Benz memposisikan produk mobilnya sebagai simbol kemewahan. Sedangkan Toyota memposisikan produk mobilnya sebagai mobil keluarga dengan harga terjangkau.
Nah, untuk mempermudah Kamu dalam mengidentifikasi market positioning kompetitor, Kamu dapat menggunakan beberapa pertanyaan dibawah ini:
- Apa yang konsumen cari dari produk kompetitor?
- Apakah konsumen mencari harga yang murah?
- Apakah konsumen mencari manfaat tertentu tanpa mempedulikan harga?
- Apa yang ditonjolkan kompetitor untuk memenangkan persaingan? Fitur dan manfaat apa yang paling sering kompetitor tonjolkan di media promosi?
- Apa keunikan produk kompetitor?
Untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya, Kamu bisa daftar newsletter kompetitor, subscribe blognya, bahkan kamu juga bisa membeli produknya. Dengan begitu, Kamu dapat mengidentifikasi secara mendalam apa saja kelebihan dan kekurangan dari kompetitor.
6. Membandingkan Harga Kompetitor
Harga masih menjadi salah satu faktor penting yang dipertimbangkan konsumen sebelum membeli sebuah produk. Jadi Kamu harus dapat membandingkan harga produk dari semua kompetitor.
Kamu bisa menghitung rata-rata harga produk di pasaran. Pada angka berapa konsumen rela mengeluarkan uangnya untuk membeli produk tersebut.
D. Mencari Model Bisnis
Cara memulai bisnis online dari nol berikutnya adalah memilih bisnis model yang paling menguntungkan. Meskipun Kamu menjual produk yang sama, namun cara menjualnya bisa berbeda-beda.
Misalnya, Kamu tertarik untuk menjual laptop untuk mengerjakan tugas sekolah. Jika Kamu memiliki modal yang cukup, Kamu bisa menyetok beberapa produk fisik untuk dijual melalui marketplace atau website sendiri.
Namun, ketika Kamu belum punya modal. Kamu perlu bekerja sama dengan supplier yang menjual laptop, lalu jual laptop tersebut melalui sistem dropship. Dengan begitu, Kamu tidak perlu khawatir dengan stok produk dan inventory.
Apapun pilihan model bisnis online Kamu, pada akhirnya Kamu perlu mempersiapkan hal teknis untuk menjalankan bisnis online serta risiko-risiko yang harus dihadapi.
E. Tentukan Target Pasar
Cara memulai bisnis online untuk pemula berikutnya adalah melakukan target pasar. Karena ketika Kamu mengetahui target pasar, maka akan memperjelas tujuan produk yang hendak Kamu jual kepada calon konsumen.
Target pasar sendiri merupakan sekelompok orang dengan karakteristik yang sama dan kemungkinan membeli produk yang Kamu buat. Tentunya setiap produk memiliki pasarnya masing-masing.
Misalnya, meskipun sama-sama menjual produk pakain, Supreme dan Nike memiliki target pasar yang berbeda. Supreme menyasar pasar di kalangan high class, sedangkan Nike menyasar pasar kelas menengah.
Tentunya dengan target pasar yang lebih jelas atau spesifik, Kamu dapat mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga Kamu akan lebih mudah dalam menyusun strategi pemasaran.
1. Kelompokkan Target Pasar
Kamu perlu tahu bagaimana cara mengelompokkan target pasar, adapun dua faktor utama yaitu demografi dan psikografi guna lebih memahami calon konsumen.
Segmentasi demografi menyediakan statistik tentang karakteristik terperinci seperti, umur, lokasi, gender tingkat pendidikan, pendapatan, status kawin, pekerjaan, hingga latar belakang etnis.
Sedangkan segmentasi psikografis merupakan metode yang digunakan untuk mengelompokkan calon, konsumen saat ini dengan ciri-ciri kepribadian mereka, ketertarikan, hobi, hingga nilai-nilai yang dianut.
Kamu juga dapat menggunakan data-data yang sudah didapatkan dari langkah-langkah sebelumnya untuk menentukan karakteristik umum calon konsumen Kamu.
2. Buat Buyer Persona yang Spesifik
Selain menentukan Target Pasar, Kamu juga perlu membuat buyer persona yang spesifik. Buyer persona sendiri merupakan gambaran ideal dari pembeli produk kamu. Untuk bisa membuat buyer persona, dibutuhkan sesi interview dengan beberapa konsumen. Hal ini bertujuan agar Kamu bisa mendapatkan gambaran lebih real seperti apa calon konsumen Kamu.
Terdapat dua jenis buyer persona, yaitu buyer persona positif dan negatif. Buyer persona positif adalah konsumen yang punya kemungkinan besar untuk membeli produk Kamu. Sedangkan buyer persona negatif adalah konsumen yang tidak ada potensi untuk membeli produk Kamu.
Misalnya, brand pakaian high-end seperti Gucci, Supreme, dan Louis Vuitton. Buyer persona positif mereka adalah konsumen dari kalangan ekonomi atas. Sedangkan buyer persona negatifnya adalah kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Tentunya dengan membatasi target pasar pada kelompok tertentu, Kamu bisa fokus untuk memulai bisnis online dan menguasai target pasar tersebut. Sehingga Kamu bisa lebih mudah untuk menyusun strategi marketing yang sesuai dengan target pasar.
F. Tentukan Produk yang Bisa Kamu Jual Secara Online
Setelah melakukan riset pasar, analisis kompetitor, hingga penentuan target pasar, langkah selanjutnya, Kamu bisa menentukan produk yang akan Kamu jual. Produk apa sih yang bisa Kamu jual secara online?
Pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab berdasarkan data dari riset pasar, analisis kompetitor, dan target pasar Kamu. Pastikan produk yang Kamu buat sesuai dengan kebutuhan target pasar ya.
Berikut ini adalah beberapa jenis produk yang biasa dijual via online:
- Produk fisik: Handphone, musik digital, furniture, snack, alat kesehatan, software, atau buku digital (E-book).
- Jasa: Fotografi, pemesanan tiket, pariwisata, booking hotel, pengiriman barang, atau layanan online marketing.
Apapun pilihan jenis bisnisnya, produk atau jasa yang Kamu tawarkan harus memiliki unique selling points (UPS) agar dapat bersaing dengan kompetitor.
G. Membuat Website
Memulai bisnis online akan terasa kurang, jika Kamu belum membuat website. Karena salah satu cara paling efektif untuk meyakinkan calon konsumen adalah memiliki website resmi. Jika calon konsumen tidak percaya pada bisnis online Kamu, maka mereka akan mencari alternatif lain.
Ingat, ada banyak kompetitor di luar sana yang bisa merebut calon konsumen Kamu!
Ketika kamu ingin membuat website resmi, Kamu akan punya domain. Sederhananya domain merupakan alamat website yang unik, sehingga tidak mungkin ada dua nama domain yang sama persis.
Jadi Kamu bisa dengan mudah mengarahkan calon konsumen untuk mengunjungi website resmi yang telah Kamu buat.
Membuat website untuk bisnis online pun terbilang cukup mudah. Kamu tidak perlu menguasai keahlian coding untuk bisa membuat website. Bagaimana caranya? Kamu bisa menggunakan Blogger atau WordPress untuk membuat toko online.
H. Pasarkan Produk dengan Strategi yang Tepat
Cara memulai bisnis online untuk pemula berikutnya adalah memasarkan bisnis online yang sudah Kamu bangun. Karena Kamu perlu strategi yang tepat untuk bisa memasarkan bisnis online ke target pasar yang tepat dengan pesan marketing yang sesuai.
Berikut ini adalah strategi pemasaran bisnis online yang bisa Kamu terapkan:
1. Manfaatkan Google Bisnisku
Cara pertama untuk memasarkan bisnis online adalah mendaftarkan bisnis online Kamu di Google Bisnisku. Karena Google Bisnisku memiliki fitur yang berfungsi untuk mempermudah calon konsumen mengetahui informasi lengkap tentang bisnis Kamu.
Mulai dari nama bisnis online kamu, alamat perusahaan, alamat email perusahaan, nomor telepon perusahaan, jam operasional, website perusahaan, foto kantor, hingga review konsumen. Tentunya Kamu bisa mempromosikan bisnis online ke calon konsumen terdekat.
2. Optimasi SEO untuk Website
Memiliki website bisnis online yang terus berada di halaman pertama Google merupakan keinginan setiap pebisnis. Namun harus bisa bersaing dengan ribuan atau bahkan puluhan ribu website dari pebisnis lain untuk mendapatkan peringkat pertama di mesin pencari.
Lalu bagaimana caranya agar website bisnis online Kamu muncul di halaman pertama hasil pencarian? Caranya adalah dengan melakukan optimasi SEO. Kamu bisa mempelajari langkah optimasi SEO melalui E-book khusus belajar tentang teknik SEO.
3. Memaksimalkan Media Sosial
Mengingat penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang aktif di jejaring sosial, maka pemilik bisnis online harus bisa memanfaatkan media sosial sebagai saluran pemasaran atau marketing.
Salah satu cara terbaik untuk mempromosikan bisnis online Kamu adalah dengan memanfaatkan media sosial, tapi Kamu tidak bisa sembarangan menggunakan media sosial untuk berbisnis online.
Jangan sampai Kamu mengelola media sosial tanpa strategi! Karena bisa berakibat negatif terhadap bisnis online Kamu. Tidak jelas target apa yang ingin dicapai, siapa yang ingin dijangkau, dan masalah apa yang ingin diselesaikan.
Oleh sebab itu, langkah pertama dalam media sosial marketing adalah menyusun strategi
I. Pertahankan Pelanggan Setia
Kamu bisa saja terus menargetkan calon konsumen untuk menjadi pelanggan baru. Tapi jangan lupa, pelanggan lama juga sama pentingnya. Oleh sebab itu, Kamu perlu menjaga loyalitas pelanggan.
Karena satu hal yang harus Kamu tahu, biaya promosi untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mahal ketimbang merawat pelanggan lama.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mempertahankan pelanggan lama:
1. Dedikasikan Customer Support untuk Pelanggan
Salah satu alasan pelanggan tak mau lagi membeli sebuah produk karena tak diapresiasi. Tak heran bila startup bisnis online terlaris memiliki customer support yang akan selalu mendengarkan keluhan para pelanggannya.
Jika Kamu tidak mampu menangani keluhan pelanggan, maka Kamu harus bersiap kehilangan pelanggan setia. Itulah pentingnya mendedikasi customer support untuk bisnis online Kamu.
2. Gunakan Email Marketing
Tak semua pelanggan mengikuti media sosial bisnis online Kamu, kecuali bisnis online Kamu sudah melekat kuat. Mungkin pelanggan juga jarang mengecek marketplace atau website untuk melihat sebuah produk Kamu.
Maka dari itu, Kamu dapat menghubungi pelanggan lewat email, karena komunikasi lewat email atau email marketing sangat efektif nan personal.
Melalui cara ini, Kamu bisa dengan mudah mempromosikan produk-produk terbaru Kamu ke segmen pelanggan yang spesifik.
3. Loyalty Card
Loyalty card merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mengajak pelanggan terus membeli dan menggunakan produk Kamu. Bagaimana sistem loyalty card?
Sistem loyalty card pada umumnya akan memberikan poin tertentu yang ditabung sampai nilai tertentu. Kemudian pelanggan bisa mendapatkan produk secara gratis.
Cara ini harus diperhatikan oleh pelaku bisnis online pemula, terutama model bisnis yang menjual produk kebutuhan sehari-hari atau retail, biasanya bisnis online ini banyak menggunakan strategi loyalty card.
4. Jaga Hubungan dengan Pelanggan
Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah dengan hubungan. Oleh sebab itu, kamu perlu terus berinteraksi dengan pelanggan lama. Entah itu mengucapkan selamat ketika ulang tahun atau sekedar untuk bertanya kabar.
Dengan menjaga hubungan dengan palanggan lama, tentu saja akan membuat citra produk Kamu menjadi lebih baik.
Nah, Kamu bisa menggunakan tools WatZap untuk berinteraksi dengan pelanggan lama. Dengan begitu, Kamu bisa mudah berinteraksi dengan mereka.
J. Konsisten dalam Berbisnis
Cara memulai bisnis online untuk pemula terakhir adalah konsisten dalam berbisnis. Sebelum Kamu memasuki dunia bisnis, pastikan kamu menyiapkan mental baja. Karena setiap orang yang ingin memulai bisnis online, pasti akan melalui proses trial and error, hingga menemukan berbagai kendala.
Ketika Kamu mengalami kendala atau kesulitan dalam membangun bisnis online, anggaplah sebagai tantangan dalam berbisnis. Dengan begitu, kamu dapat menjadi pebisnis yang konsisten dan tidak mudah patah semangat ketika berada di situasi yang menuntut pengambilan keputusan dalam fase kritis.
Nah, itulah beberapa cara memulai bisnis online dari nol untuk pemula. Semoga bermanfaat ya!